Ulasan Tentang Kesehatan Mata


Mata Anda Lelah? Langkah Ini Insya Allah Bisa Bikin Rileks..


Jakarta, Pekerja kantor yang setiap harinya menggunakan komputer seringkali mengalami masalah dengan mata. Efek yang ditimbulkan akibat berkutat dengan layar komputer adalah mata lelah. Tidak perlu teknik sulit, langkah sederhana ini bantu memulihkan mata lelah Anda.


1. Perbaiki postur duduk
saat menggunakan komputer disarankan untuk duduk dengan nyaman dalam posisi seimbang. Selain itu, menjaga postur tulang belakang tetap dalam posisi senyaman mungkin. Tempatkan kaki Anda rata di lantai untuk memberikan kenyamanan dan menjaga postur tubuh, seperti dilansir dari Bangkok Post, Rabu (22/5/2013).

Mengapa posisi duduk berpengaruh pada kesehatan mata? Sebab, ketegangan mata disebabkan oleh postur tubuh yang buruk. Duduk selama berjam-jam di depan komputer dan tidak mengatur posisi yang tepat akan menyebabkan otot-otot di bagian kepala, leher dan bahu menjadi kaku. Pada akhirnya hal ini akan berpengaruh pada mata.

2. Berkedip
Seperti dilansir dari Natural Perfect Vision, berkedip adalah cara sederhana untuk menjaga mata Anda tetap segar dan bisa kembali fokus. Pengguna komputer dan televisi cenderung berkedip lebih sedikit, terutama saat sedang serius dan fokus pada sesuatu. Cobalah berkedip setiap 3-4 detik selama 2 menit.

Setiap kali berkedip mata Anda akan mengalami periode gelap yang singkat. Ini membantu menjaga mata Anda tetap segar dan juga mengurangi ketegangan mata.

3. Tutup mata dengan tangan
Hal ini dilakukan untuk menghilangkan tekanan di sekitar mata. Langkah ini juga dapat dilakukan untuk membiarkan mata Anda santai sejenak. Melakukan penutupan ini dapat memberikan perbedaan besar dalam hari-hari Anda. Lakukan dengan cara sebagai berikut:
- Tarik napas dalam-dalam sebelum memulai
- Buatlah diri Anda nyaman, kemudian condongkan tubuh ke depan dan biarkan siku bertumpu pada meja
- Tutup kedua mata Anda dengan tangan. Pastikan Anda bisa berkedip bebas dan tidak terlalu menekan mata

4. Beri pijatan ringan
Pijat ringan pada kelopak mata juga merupakan teknik lain yang memberi manfaat besar. Pertama, pastikan tangan Anda bersih. Kemudian tutup mata dan gunakan ujung jari Anda untuk memijat permukaan kelopak mata dengan lembut dan gerakan melingkar. Lakukan selama 1-2 menit hingga terasa lebih rileks.

Perlu diingat untuk melakukan latihan ini secara perlahan dan tidak mengerahkan banyak tekanan, sebab ini justru merusak mata Anda.

"Selain menutup mata dan membiarkan mata istirahat sejenak, cara lain seperti menggunakan tetes mata lubrikan (artificial tears) yang sekarang banyak dijual di pasaran juga dapat membantu memberikan efek rileks," ungkap dr Gitalisa Andayani, SpM, spesialis mata Departemen Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSCM Kirana yang ditulis oleh detikhealth, Rabu (22/5/2013).
(http://health.detik.com)

======================================================================


Terlalu Lama 'Pelototi' Komputer Bikin Mata Rusak, Benarkah?


Jakarta, Bagi orang kantoran, memelototi layar komputer sepertinya sudah menjadi santapan sehari-hari. Kebanyakan karyawan juga butuh bantuan kacamata untuk bekerja. Lantas benarkah terlalu lama melihat komputer bisa membuat mata rusak? Berikut ini ulasannya...

"Tidak terbukti secara ilmiah, tapi menyebabkan serangkaian keluhan seperti mata lelah, terasa kering atau tak nyaman, pegal leher dan bahu, dan kadang-kadang sakit kepala (computer vision syndrome)," jelas Dr Gitalisa Andayani, SpM, dari Departemen Ilmu Kesehatan Mata FKUI-RSCM Kirana, saat dihubungi detikHealth, seperti ditulis Rabu (22/5/2013).

Bagi orang yang kerap berhadapan dengan komputer, Dr Gita memiliki trik agar mata tak cepat rusak, yaitu usahakan break sebentar setiap 20 menit.

"Usahakan melihat monitor (komputer/game/gadget) tidak melebihi 6 jam sehari," pesannya.

Dr. Surya Utama, SpM, spesialis mata dari Eka Hospital Pekanbaru, dalam artikel detikHealth sebelumnya juga menyampaikan beberapa solusi untuk mengurangi masalah mata pada pekerja kantoran, yaitu:

1. Hindari fokus terlalu lama. Istirahatkan mata setiap satu jam, alihkan pandangan pada pandangan yang jauh, kalau bisa mengalihkan pada yang hijau-hijau untuk memberi stimulus pada saraf. Usahakan lebih sering berkedip saat memandang jarak jauh karena mata seharusnya tetap basah.

2. Atur kontras cahaya pada komputer. Sedikit disetel supaya layar agak redup sehingga tidak terlalu silau yang dapat membuat mata cepat lelah.

3. Pastikan penerangan cukup. Berbeda dengan menonton bioskop yang harus gelap, fokus untuk membaca atau bekerja di depan laptop harus didukung dengan cahaya yang cukup.

4. Perhatikan posisi duduk dan kepala. Posisi kepala tidak boleh terlalu menunduk atau mendongak ke atas. Sudut elevasinya berkisar 15 derajat dari mata, tetapi lebih baik sejajar dengan jarak pandang. 

"Untuk diketahui, yang dikatakan radiasi dari komputer itu tidak benar dan tidak ada jadi tidak perlu ditakuti jika bekerja terlalu lama di depan komputer," tutup Dr Surya.(http://health.detik.com)

===================================================================


Ini Gangguan Mata yang Bisa Dialami Ibu Hamil


Jakarta, Ibu hamil berisiko memiliki banyak sekali gangguan pada tubuh akibat perubahan hormon dan kehamilan yang semakin membesar. Selain anemia, cepat lelah, sesak nafas, dan tiroid, ibu hamil juga kerap mengalami gangguan pada penglihatannya.

"Pada ibu yang sedang hamil kadang-kadang kondisi refraksi sedikit berubah atau pada ibu dengan kelainan seperti pre-eklampsia atau diabetes. Nah, hal ini bisa menyebabkan terjadinya gangguan retina," jelas dr Gitalisa Andayani SpM, dokter spesialis mata Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RS Cipto Mangunkusumo Kirana ini dalam perbincangan dengan detikHealth, Rabu (22/5/2013).

Untuk itu, jika ibu mengalami gangguan pada penglihatan ketika mengandung sebaiknya segera periksakan ke dokter. "Kontrol kehamilan secara teratur. Laporkan ke dokter bila ada gangguan penglihatan supaya dirujuk ke doktermata untu penangannan lebih lanjut," tutur dr Gita.

Hal ini dilakukan untuk menghindari gangguan lebih lanjut yang menyebabkan robeknya retina. Menurut dr Gita ketika retina robek keadaannya tidak akan bisa kembali seperti semula.

"Umumnya tidak bisa kembali seperti semua dan perlu tindakan. Sehingga, ibu harus waspadai gejala gangguan retina seperti melihat floaters," ujar dr Gita.

Selain itu, gejala gangguan retina dapat berupa mendadak terlihat bintik atau serabut melayang, melihat kilat atau flash tiba-tiba, atau pandangan terhalang sebagian. Nah, jika Anda mengalami gangguan mata seperti ini jangan dibiarkan, segeralah kunjungi dokter mata terdekat.
(http://health.detik.com)


====================================================================


Jangan Biarkan Cacing Mata Bersemayam di Mata Anda



Jakarta, Cacing tidak hanya bersemayam di saluran pencernaan manusia. Sebab mata juga menjadi salah satu tempat favorit bagi cacing untuk bersarang. Hii, jangan biarkan cacing bersemayam di Mata Anda.

Dalam perbincangan dengan detikHealth pada Rabu, (22/5/2013) dr Gitalisa Andayani, SpM seorang spesialis mata Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSCM Kirana, menjelaskan bahwa umumnya larva cacing bisa masuk ke mata melalui aliran darah ke mata. "Ya memang bisa tapi jarang, umumnya larva masuk melalui kontak atau lewat aliran darah ke mata," ucap dr Gita.

Dr Gita pun menjelaskan bahwa adanya cacing di mata dapat menyebabkan kebutaan jika dibiarkan. Nah, untuk itu dr Gita menganjurkan untuk tetap menjaga kebersihan.

"Hidup dengan bersih, hindari kontak langsung dengan bahan kotor atau terkontaminasi," kata Gita. Keberadaan cacing di mata juga pernah ditangani oleh dr Thomas Ashley Mulamoottil.

Dikutip dari detikhealth, jenis cacing yang biasa ditemukan di mata adalah Loa loa yang awalnya ditemukan di Afrika, namun sekarang telah mencapai Asia karena dibawa oleh lalat bakau. Lalat inilah yang menyebarkan telur cacing melalui luka kecil ditubuh manusia. 

Ketika parasit ini menginfeksi akan timbul iritasi pada mata, sakit, dan pelupuk mata menjadi bengkak. Bahkan jika cacing ini mati di dalam tubuh manusia dapat menimbulkan akibat fatal karena mencemari darah.

Sayangnya, hingga saat ini belum ada vaksin khusus untuk Loa-loa filariasis ini. Jadi, jagalah kebersihan diri dan lingkungan untuk menghindari masuknya cacing ke dalam mata Anda.
(http://health.detik.com)


=============================================================


Katarak dan Glaukoma, Penyakit yang Bisa Sebabkan Kebutaan


Jakarta, Gangguan mata minus, silinder ataupun mata tua biasanya hanya mengganggu penglihatan atau membuat orang kesulitan membaca. Tapi ternyata, ada penyakit yang lebih parah, bahkan bisa menyebabkan kebutaan. Penyakit ini adalah katarak dan glaukoma dan di Indonesia, penyakit ini banyak ditemui.

"Katarak adalah penyebab utama kebutaan (lebih dari 50%) atau prevalensinya 0,76%. Kalau glaukoma penyebab utama kedua dengan prevalensi 0,2%," kata dr Gitalisa Andayani, SpM, spesialis mata Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Cipto Mangunkusumo KIRANA kepada detikHealth seperti ditulis Rabu (22/5/2013).

Dr Gita menjelaskan, katarak ditandai dengan penglihatan yang buram dan lensa menjadi keruh. Sedangkan pada glaukoma, ditandai dengan mencekungnya cakram saraf optik pada mata, umumnya disertai dengan meningkatnya tekanan bola mata tinggi dan menyempitnya lapang pandang

Katarak bisa muncul karena berbagai sebab, misalnya kontak dalam waktu lama dengan cahaya ultra violet, radiasi, serta efek dari penyakit seperti diabetes dan hipertensi, usia lanjut, atau trauma. Faktor-faktor genetik juga mungkin berperan memicu katarak pada usia yang lebih dini.

Sedangkan glaukoma, disebabkan oleh saluran cairan yang keluar dari bola mata terhambat, sehingga bola mata akan membesar dan menekan saraf mata yang berada di belakang bola mata. Pada akhirnya, saraf mata tidak mendapatkan aliran darah sehingga mati. Ada dua jenis glaukoma yang umum yakni sudut tertutup dan sudut terbuka. Keduanya kerap terjadi pada pria dan wanita berusia 40 tahun ke atas.

"Untuk katarak, pada tahap tertentu di mana pasien terganggu, tak ada jalan lain selain operasi. Sedangkan pada glaukoma, perlu dilakukan skrining dan follow up mata teratur, diberikan obat-obatan glaukoma dan terkadang perlu operasi," pungkas dr Gita.
(http://health.detik.com)


===============================================================


Kenalilah, Kelainan Mata yang Bisa Terjadi pada Anak


Jakarta, Apabila tiba-tiba prestasi anak menurun di sekolah, padahal tidak ada perubahan perilaku yang terjadi, maka sebaiknya periksakan ke dokter mata. Ada kemungkinan anak mengalami gangguan penglihatan sehingga menganggu kemampun belajarnya.

Tak hanya orang dewasa saja yang bisa mengalami gangguan penglihatan, namun anak-anak juga. Tapi memang, jenis gangguannya bisa berbeda. Pada anak-anak, yang lebih banyak menyerang adalah salah satu dari 3 jenis gangguan berupa kelainan refraktif, mata malas dan juling.

"Biasanya (gangguan yang sering terjadi) pada anak-anak adalah kelainan refraksi yang harusnya pakai kacamata atau kondisi mata tertentu, tapi tidak terdeteksi atau tidak dipakaikan kacamatanya, sehingga perkembangan sel-sel saraf untuk melihat tidak maksimal," kata dr Gitalisa Andayani, SpM kepada detikHealth seperti ditulis Rabu (22/5/2013).

Dr Gita yang merupakan dokter spesialis mata Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Cipto Mangunkusumo KIRANA ini menerangkan bahwa terkadang anak kecil sudah harus memakai kacamata untuk mencegah mata malas. Adapun penjelasan gangguan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kelainan refraktif
Kelainan refraktif atau ketidaknormalan bentuk mata mengakibatkan terjadinya kesalahan bias dan mengakibatkan penglihatan menjadi kabur. Misalnya seperti miopi (Rabun jauh), hipermetropi (Rabun dekat) dan astigmatisme (silinder). Gangguan ini bisa disebabkan faktor keturunan atau kebiasaan yang buruk. Gejalanya adalah anak sering menyipitkan mata saat melihat objek jauh atau melihat televisi dari jarak dekat.

2. Ambliopia atau mata malas
Gangguan ini terjadi karena berbagai faktor yang mengakibatkan otak hanya memproses informasi visual dari salah satu mata yang dominan. Jika tidak ditangani, bisa menyebabkan anak kehilangan pengelihatan secara permanen. Waspadalah bila salah satu mata anak 'mengembara' dan tidak bergerak bersamaan dengan mata lainnya, memiringkan kepala saat melihat sesuatu atau kelopak matanya menurun.

3. Strabismus atau juling
Pada gangguan ini, mata tidak berada dalam posisi sejajar atau bahkan menyilang, namun biasanya satu mata akan tetap lurus. Bila tidak ditangani, strabismus bisa mengakibatkan ambliopia atau mata malas. Ada beberapa bentuk gejala strabismus, misalnya esotropia dimana salah satu atau kedua mata mengarah ke dalam menuju hidung. 

Pada gangguan yang disebut eksotropia, salah satu atau kedua mata mengarah keluar. Sedangkan pada gangguan hipertropia, salah satu atau kedua mata mengarah ke atas. Hipotropia merupakan kebalikan dari hipertropia.

"Kalau disebabkan kelainan kacamata bisa dikoreksi dengan kacamata, tapi kalau bukan disebabkan kelainan kacamata, seringkali perlu tindakan. Kesembuhan sangat tergantung jenis penyebab," jelas dr Gita.
(http://health.detik.com)


================================================================


Mata Minus dan Silinder Tak Bisa Sembuh, Mitos Atau Fakta?


Jakarta, Kaca mata memang bisa digunakan sebagai gaya-gayaan. Tapi biasanya mereka yang sudah memakai kacamata, tak akan bisa lepas dari kacamatanya. Malah terkadang gangguan mata seperti minus atau silinder yang dialami semakin bertambah parah. Akhirnya, banyak orang beranggapan bahwa gangguan tersebut mustahil disembuhkan. Benarkah hal itu? 

"Fakta, itu adalah anatomi. Menghilangkan bisa, pada kasus-kasus tertentu dengan bedah refraktif (LASIK/lensa tanam). Untuk ukuran kecil, dikatakan ada modul latihan tertentu untuk mengurangi atau menghilangkan ukuran, namun tidak widely available (tersedia secara luas)," kata dr Gitalisa Andayani, SpM kepada detikHealth seperti ditulis Rabu (22/5/2013).

Dr Gita yang merupakan dokter spesialis mata Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Cipto Mangunkusumo KIRANA ini menjelaskan bahwa gangguan mata silinder ataupun minus memang bisa bertambah semakin parah setiap tahunnya.

Seseorang dikatakan memiliki mata minus jika mengalami kesulitan melihat benda yang jauh. Hal ini dikarenakan jarak titik api lensa mata terlalu pendek atau lensa mata terlalu cembung. Gangguan ini dikoreksi dengan kacamata berlensa cekung (negatif) yang dapat menempatkan bayangan tepat pada retina.

Sedangkan pada kelainan mata silinder atau astigmatisma, penyebabnya adalah karena kelengkungan kornea mata tidak berbentuk bola. Akibatnya sinar-sinar yang masuk tidak terpusat sempurna, sehingga benda-benda yang dilihat seolah selalu berbayang. Kacamata berlensa silindris bisa digunakan untuk mengoreksi keluhan ini.

"Untuk anak-anak, umumnya gangguannya bertambah parah tapi stabil setelah berusia 18 tahun. Untuk mata tua atau plus, akan bertambah terus sampai usia 60 tahun. Biasanya umur 40 memakai kaca mata S+1.00, umur 50 memakai S+2.00 dan seterusnya hingga umur 60 ke atas memakai S+ 3.00. Ukuran tersebut ditambahkan pada lensa melihat jauhnya," terang dr Gita
(http://health.detik.com)


=================================================================


Penglihatan Mulai Kabur? Ini Saatnya Anda Pakai Kacamata


Jakarta, Kelainan atau gangguan pada mata menyebabkan penglihatan terganggu. Saat objek terlihat kabur atau tidak jelas sehingga mengganggu aktivitas, itulah saatnya Anda mengenakan kacamata.

Tetapi jika minus, plus, atau silinder pada mata belum tinggi, apakah memakai kacamata menjadi kewajiban?

"Umumnya bila kecil, kurang dari atau S-0,50 dan atau C-0,50), tidak diberikan, namun bergantung kebutuhan individu. Bila penglihatan lebih enak atau lebih tajam dengan memakai kacamata, sekalipun kecil, sebaiknya menggunakan kacamata," ujar dr Gitalisa Andayani SpM,
spesialis mata dari Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RS Cipto Mangunkusumo Kirana, dalam perbincangan dengan detikHealth, Rabu (22/5/2013).

dr Gita mencontohkan jika seseorang kesulitan saat membaca dan belajar, atau mendapat kesulitan saat bekerja lantaran perlu melihat jelas dalam jarak tertentu arau waktu yang lama, maka kacamata perlu dipakai.

Kapan sebaiknya pemeriksaan mata dilakukan? Untuk anak-anak sebaiknya skrining atau pemeriksaan awal kacamata dilakukan di usia prasekolah. Sehingga saat anak-anak masuk sekolah, bila perlu memakai kacamata mereka sudah memiliki dan menggunakan.

"Bila anak tersebut memakai kacamata sebaiknya diperiksa secara berkala tiap 3-6 bulan. 
Secara umum (anak-anak dan dewasa), sebaiknya pemeriksaan mata dilakukan setiap tahun. Namun bila individu terdiagnosis dengan kelainan mata, tentu interval follow up lebih cepat," jelas dr Gita.

Nah, berikut ini beberapa gangguan pada mata yang memerlukan kacamata untuk mengoreksi penglihatan:

1. Rabun Jauh atau Miopi

Seseorang memiliki kesulitan melihat benda yang jauh akibat sinar yang masuk jatuh di depan retina. Hal ini dikarenakan jarak titik api lensa mata terlalu pendek atau lensa mata terlalu cembung. Gangguan ini dikoreksi dengan kacamata berlensa cekung (negatif) yang dapat menempatkan bayangan tepat pada retina.

2. Rabun Dekat atau Hipermetropi

Gangguan pada mata ini menyebabkan seseorang kesulitan melihat benda yang dekat. Penyebabnya adalah titik api lensa berada di belakang retina. Penderita hipermetropi perlu menggunakan kacamata berlensa cembung, sehingga sinar yang jatuh di belakang retina akan dikembalikan tepat pada retina.

3. Presbiopia atau Mata Tua

Dalam kondisi mata tua, daya akomodasi mata berkurang. Sehingga seseorang yang mengakami gangguan ini tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat maupun jauh dengann jelas. Gangguan penglihatan ini dikoreksi dengan kacamata berlensa cekung dan cembung sekaligus.


4. Astigmatisma

Astigmatisma merupakan kelainan mata akibat kelengkungan kornea mata yang tidak berbentuk bola. Akibatnya sinar-sinar yang masuk tidak terpusat sempurna, sehingga benda-benda yang dilihat seolah selalu berbayang. Kacamata berlensa silindris bisa digunakan untuk mengoreksi keluhan ini.
(http://health.detik.com)



0 komentar:

Copyright © 2013 Catatan Hidup Sehat.